Senin, 17 September 2012

Pengertian Oikumene


PENGERTIAN OIKUMENE
            Oikumene umumnya dipahami secara terbatas yaitu sebagai suatu istilah yang dipakai untuk perkumpulan lintas denominasi berupa kegiatan-kegiatan atau ibadah bersama, tanpa menekankan tata cara peribadatan atau liturgi dan doktrin gereja tertentu. Kata Oikumene sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikos yang berarti “rumah” dan Monos yang berarti ‘satu”.  Yang dimaksud “rumah” adalah dunia ini, sehingga kata oikumene berarti dunia yang didiami oleh seluruh umat manusia.
            Manusia yang berada di dalam dunia yang sama, memiliki latar belakang budaya dan agama yang berbeda-beda (majemuk), karena itu oikumene menjadi dasar pendekatan bagi hubungan persekutuan dalam kemajemukan tersebut.  Disini budaya dan agama tertentu tidak lebih menonjol dan lebih utama, tetapi kemajemukan itu secara bersama-sama memberi tempat bahkan mengupayakan apa yang menjadi kepentingan bersama/umum.
            Dalam kekristenan, oikumene dapat dimaknai sebagai upaya untuk mempersatukan orang-orang Kristen lintas denominasi di dalam satu kesatuan tubuh Kristus untuk secara bersama-sama melaksanakan misi Tuhan bagi dunia.
DASAR DAN TUJUAN GERAKAN OIKUMENE DI INDONESIA
            Gerakan oikumene di Indonesia berawal dari pembentukan Dewan Gereja-Gereja di Indonesia (DGI) pada tanggal 25 Mei 1950 di Jakarta dalam Konperensi Pembentukan DGI tanggal 22-28 Mei 1950 di Jakarta. DGI kemudian berganti nama menjadi Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) sejak Sidang Raya DGI di Ambon (1984) dengan pertimbangan bahwa “persekutuan” lebih mencerminkan kesatuan lahir batin, lebih mendalam, lebih gerejawi daripada nama “dewan”. Pembentukan organisasi ini bertujuan untuk mewujudkan gereja kristen yang esa di Indonesia.
Signifikansi gerakan oikumene di Indonesia adalah karena melihat keadaan gereja-gereja yang sering diwarnai perkelahian dan perpecahan. Harus diakui bahwa persoalan perbedaan pandangan teologis dan ambisi memiliki andil dalam perpecahan tersebut. Munculnya banyak denominasi di dunia dan terus ke Indonesia justeru mengkotak-kotakkan umat-umat Tuhan. Dan tidak jarang satu denominasi merasa lebih benar, lebih baik dan layak dibandingkan yang lain. Karena itu perlu dicarikan solusi dari keadaan ini melalui gerakan oikumene dengan melihat kepentingan terbesar dari semua kepentingan denominasi yaitu misi Tuhan di emban dengan penuh tanggung jawab oleh gereja-gereja.  Dengan gerakan oikumene diharapkan terjalin komunikasi dan interaksi diantara umat-umat Tuhan dan denominasi-denominasi dapat meninggalkan sikap isolasinya. Demikianlah cita-cita oikumene dalam kekristenan diharapkan, bahwa denominasi-denominasi secara bersama-sama membangun persekutuan yang kuat dalam satu kesatuan sebagai tubuh Kristus tanpa menonjolkan dogma/doktrin masing-masing
Doa Tuhan Yesus yang ditulis oleh Yohanes di Yoh.17:21 “supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku, dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku”, menjadi dasar alkitab beroikumenenya gereja. Yesus merindukan supaya orang-orang Kristen sebagai tubuh Kristus bersatu menjadi saksi-saksi Kristus.
Dalam perkembangannya gerakan oikumene di Indonesia juga semakin berkembang. Setelah PGI, kemudian lahirlah organisasi-organisasi lokal yang oikumenis antara lain :
  1. Sinode Am Gereja-gereja Sulawesi Utara/Tengah (SAG SULUTTENG).
  2. POUK (Persekutuan Oikumene Umat Kristen) di tempat-tempat seperti pemukiman, perusahaan dll di mana umat Kristen dari berbagai gereja bertemu. POUK ini bukan gereja karena itu anggota POUK tetap menjadi anggota gereja masing-masing.
  3. BK3 (Badan Kerjasama Kegiatan Kristen).
  4. BKSAG (Badan Kerjasama Antar Gereja).
  5. Forum Komunikasi Antar Gereja. Forum tidak melembaga, hanya merupakan pertemuan untuk membahas masalah-masalah atau maksud-maksud lain. Wadah-wadah ini tumbuh dari prakarsa gereja-gereja setempat. Anggotanya tidak terbatas pada gereja-gereja anggota PGI

Description: Change Settings

Tidak ada komentar:

Posting Komentar